Rasa Sayang Pada The Taman Dayu Club Itu,..

"Saya ingat, bagaimana pertama kali perkenalan Saya dengan Taman Dayu. Ketika The Taman Dayu Club masih dipenuhi pohon kapuk, Saya sudah diajak keliling-keliling dengan menggunakan mobil jeep, dengan memakai sepatu boot panjang yang kotor. Semua kenangan itu indah sekali, entah,..Saya sayang banget dengan The Taman Dayu Club,.."

-----------------------------------

Kalimat itu seperti meluncur begitu saja dari Tang Amir. Direktur Bank Antar Daerah yang juga pendiri (Faunder) ke-5 The Taman Dayu Club itu seperti tidak bisa menghapus semua kenangannya atas lapangan golf di Pandaan Pasuruan itu. Karena itu juga, sosok yang akrab dipanggil Pak Amir ini berani mengatakan dirinya sangat menyayagi The Taman Dayu Club.

"Ada joke, The Taman Dayu Club adalah "istri" pertama, bagaimana tidak, Saya lebih sering membawa kartu The Taman Dayu Club dari pada istri saya,..haha," kata Amir saat ditemui di kantornya, Bank Antar Daerah Surabaya, Selasa (26/02/08) ini.

Perkenalan Tang Amir pada dunia golf berawal dari ketidaksengajaan. Ketika itu, ayak empat anak ini diajak atasannya ke sebuah lapangan golf di Surabaya pada tahun 1992. Kenikmatan mengayun stick golf ketika itu, menciptakan sensasi tersendiri. Saat dirinya mendengar ada rencana pembukaan sebuah lapangan golf baru di Pandaan, yang tidak lain adalah The Taman Dayu Club, Tang Amir tidak ragu untuk menjadi Faunder Member no.5.

Faunder adalah orang-orang yang mendaftar menjadi member pertama kali, bahkan sebelum The Taman Dayu Club dibuat. "Ketika itu saya percaya, The Taman Dayu Club akan menjadi lapangan golf yang bagus, Saya tidak ragu berinvestasi di sini. Ternyata semua terbukti. Ketika sudah jadi, The Taman Dayu Club memang lain dari lapangan golf yang lain dari yang sudah ada," kenang laki-laki humoris ini.

Waktu berjalan, hubungan Tang Amir dengan The Taman Dayu Club pun mengalami pasang surut. Karena kesibukannya, Tang Amir mengaku tidak memiliki banyak waktu untuk bermain golf. Hanya waktu yang benar-benar free saja, Tang Amir menyempatkan diri mengunjungi The Taman Dayu Club. "Untuk memuaskan kerinduan Saya pada The Taman Dayu Club, hampir setiap ada waktu luang, Saya selalu ke Taman Dayu," katanya.

Awak The Taman Dayu Club yang silih berganti memunculkan kesan tersendiri di mata Tang Amir. Menurutnya, The Taman Dayu memang harus terus meregenerasi crew-nya, agar memenuhi keinginan termodern dari sebuah lapangan golf. Namun, hal itu bukan berarti The Taman Dayu Club melupakan tujuan awal pembangunannya.

The Taman Dayu Club menurut Tang Amir dibuat sebagai privat golf course bukan sebagai public golf course. Karena itu, The Taman Dayu haruslah memprioritaskan member terlebih dahulu. "Jangan sampai ada kesan, The Taman Dayu Club melupakan member, terutama member lama seperti Saya ini," kata Captai BOA The Taman Dayu Club ini.

Tang Amir mencontohkan service yang diberikan sebuah perusahaan penerbangan yang selalu memberikan ruang kepada member atau langganan. The Taman Dayu Club juga harus seperti itu. "Saya mengusulkan, The Taman Dayu Club selalu menyisakan minimal 3 hole atau 3 flight untuk member, kalau sewaktu-waktu member ingin bermain golf, langsung bisa menikmatinya di Taman Dayu," katanya.

Selain itu, The Taman Dayu Club haruslah terua menjaga komunikasi dengan membernya. Memang, selama ini hal itu bisa dilakukan, namun agaknya perlu ditingkatkan lagi. "Saya menilai, The Taman Dayu Club di bawah Pak Joni, memang sudah ok, sepertinya akan lebih ok bila komunikasi dengan member, apapun bentuknya terus ditingkatkan," katanya. Hmm,..sepertinya usul yang bagus.

Keterangan Foto:
Tang Amir, Direktur Bank Antar Daerah

-----------------------------------
A Love for The Taman Dayu Club…..

“I recall my first moment of knowing The Taman Dayu Club. When it was surrounded by cotton trees, I was being taken visit around with Jeep car and wore dirty long boot. All that memories were fantastic… don’t know…. I have huge love for this place, the astonishing of The Taman Dayu Club.”

Those words were sliding spontaneously from Tang Amir, Director of Bank Antar Daerah, who is also the founder of the fifth Faunder The Taman Dayu Club. He seemed to be connected to all things that brought him memories about The Taman Dayu Club, which was begun at the ultimate golf course, located Pandaan-Pasuruan, bridge city to Malang, East Java.

“There is an anecdote; The Club is a “first wife”. I take The Taman Dayu Club card more often than my own wife. Ha..ha…,” Amir said at his office Bank Antar Daerah last Tuesday (26/02/2008).

His introduction to golf dated back to the accident. This four –child father was asked out by his manager to a golf course in Surabaya in 1992. The experience produced the excitement of swinging golf stick and sensation in a magical way. No wonder, when he heard new golf course opening in Pandaan, which was no other than The Taman Dayu Club, Tang Amir had minor hesitation to join in Faunder Member number 5.

Faunder is aimed for people who had signed up to be the first member; in fact, before The Taman Dayu existed. “I had a good feeling that Taman Dayu Club would be a tremendous golf course so, I had no doubt to do investment and it turns out to be true! The Taman Dayu Club absolutely stands out in a crowd,” says a man who has a good sense of humor.

As the time went on, Tang Amir’s relation with The Taman Dayu Club was upside down. Being a busy professional loses his much time to enjoy playing golf. He goes to The Taman Dayu Club only in good circumstances, when he really has a lot of free time. “When I have spare time, I go to The Taman Dayu Club to satisfy my longing for The Taman Dayu Club”.

Amir had complete horizon about his favorite golf club, from trivial to big things, like The Taman Dayu Club crew. He explained that The Taman Dayu should continuously regenerate the crews to meet the most modern needs of a golf course without laying its main goal aside.

Then, he was of the opinion that The Taman Dayu Club is a private golf course, not for public; thus, The Taman Dayu should provide special priority for the member. Amir, who is the Captain of Boa The Taman Dayu Club, thinks, “Don’t get to the point that The Taman Dayu Club forgets the member, especially old member like me”.

Related to the aspect, he gave an example from a national flight company which gives premium to the customer. He expected The Taman Dayu Club could follow the example. “I suggest The Taman Dayu Club providing three holes or flights, in case if a member want to play golf”.

In addition, he added that The Taman Dayu Club had to maintain communication with its member. Indeed, it has been done but, it seems to be increased. “I see The Taman Dayu under Mr Joni’s supervision has shown reputable result. However, it will be great if it raises communication in any forms with the member”. Hmm… sounds a good idea.

Caption:
Tang Amir, Director of Bank Antar Daerah