Food Promotion: Tip-Top Scone!
Jembatan Penting di The Taman Dayu Club
Seperti halnya jembatan yang dibangun untuk menghubungkan dua wilayah terpisah jurang, lembah atau sungai, begitu juga Board of Advisors atau BOA. Dewan penasehat ini sengaja diciptakan untuk menghubungkan anggota The Taman Dayu Club dengan pihak manajemen Taman Dayu. Melalui BOA-lah, suara anggota club bisa didengar oleh manajemen.
BOA Taman Dayu dibentuk pertama kali pada tahun 1998, berdasarkan peraturan dan regulasi club di Taman Dayu. Tertulis dalam peraturan dan regulasi itu, Dewan Penasehat atau BOA, adalah lembaga yang mewakili para anggota klub dalam bertindak sebagai penghubung dengan manajemen. Tugas dan tanggungjawab BOA yang utama adalah memberikan nasehat-nasehat dan berkonsultasi dengan menejemen tentang berbagai hal.
Mulai tata tertib dan peraturan klub, penerimaan anggota, kebijakan dan standarisasi anggota klub, tingkah laku dan disiplin anggota, kegiatan sosial hingga menyangkut penyediaan makanan dan minuman di Taman Dayu. "Semua klub professional memiliki dewan penasehat, dan di Taman Dayu, Dewan Penasehatnya adalah BOA," kata General Manager The Taman Dayu Club, J. Johny Budiono pada The Birdie.
BOA terdiri dari sedikitnya 15 sampai 21 anggota. Jumlah ini disesuaikan dengan jumlah member klub. Pemilihannya pun dilakukan berdasarkan keterwakilan masing-masing kelompok yang ada di dalam member.Seperti kelompok pengusaha, bankir hingga expart yang menjadi member di Taman Dayu.
Dewan Penasehat dipimpin oleh seorang ketua dan seorang klub Captain. Ketua Dewan Penasehat bertugas untuk memimpin rapat dan contact person dengan manajemen Taman Dayu. Sementara tugas seorang Captain lebih ditekankan pada kepastian hak-hak untuk bermain bagi member terus dipenuhi oleh manajemen. Klub Captain juga memastikan member memenuhi semua tanggungjawab yang harus dilakukan setiap anggota.
J. Johny Budiono menceritakan, kehadiran BOA di The Taman Dayu Club memiliki efek positif. Tidak hanya bagi member, tapi juga bagi manajemen. "Manajemen bisa mengerti apa sebenarnya yang diinginkan oleh member, dan sebaliknya, member memahami keputusan yang diambil manajemen," kata Johny.
Karena itulah, kata Johny, manajemen hingga saat ini masih menyuport keberadaan BOA dengan memberikan fasilitas penuh yang dibutuhkan BOA. Termasuk bila BOA melaksanakan pertemuan tiap dua bulan sekali. "Kami sangat mengharapkan BOA terus memberikan masukan-masukan secara general kepada manajemen," kata mantan anggota BOA tahun 2001-2002 di bawah Chairman BOA, Putera Sampoerna ini.***
Board of Advisors 2008-2010
Chairman : Mr. Phang Cheow Hock
Club Captain: Mr. Tang Amir
Member:
1. Mr. Djoko Pranoto
2. Mr. Hendra Kurniawan
3. Mr. Agus Susanto
4. Mr. Purnama Gunawan
5. Mr. Paulus Totok Lusida
6. Mr. Kim Soo Yong
7. Mr. Mineo Hayashi
Cara Menciptakan Pukulan Driver yang Kuat
Menciptakan pukulan driver yang kuat, adalah kunci menempatkan bola pada teeing shot (pukulan pertama) atau Fairway shot pukulan jarak jauh. Sayangnya, tidak semua golfer memahami cara menciptakan pukulan yang diharapkan. Hasilnya, seringkali Fairway shot berakhir "buruk". Berikut ini adalah tips menciptakan pukulan driver yang kuat.
Hal pertama yang harus diperhatikan untuk membuat pukulan driver yang kuat adalah cara berdiri (stance) dengan kaki lebar (wide) dan arm, shoulder dan chest membentuk "V" (lihat gambar). Bila ditempatkan di tengah-tengah kaki, dengan menciptakan suasana rileks, meski tetap berkonsentrasi pada bola.
Bila sudah siap, maka masuk ke take away (mulai memukul). Dalam tahap ini, take the club away dengan pelan (slow) dan rendah (low) (lihat gambar). Dalam tahap ini, biasanya kesalahan pertama akan terjadi. Yakni rusaknya "V". Karena itu perlu diperhatikan untuk terus maintaining "V", sekaligus mempertahankan posisi stance.
Fase selanjutnya, top of before swing. Pada tahap ini, pundak kiri hendaknya melewati bola. Posisi club sejajar dengan posisi permukaan tanah. Lalu way down (pukulan). Pada tahap ini, bagian bawah club (bottom) menyentuh bola dengan keras.
Sekali lagi, biasanya pada tahapan ini perlu diperhatikan stabilitas stance. Sekaligus mentransfer berat tubuh pada sisi kiri. Bila tahapan dilakukan dengan benar, maka akan tercipta pukulan driver yang kuat. Selamat mencoba!
Romantic in Shanghai
Golf Turnamen yang digelar Minggu, 3 Februari 2008 itu diikuti oleh 158 peserta. Selain memperebutkan piala kejuaraan Monthly Medal, selama turnamen berlangsung diadakan acara yang menarik perhatian pengunjung. Bisa ditebak, aroma China kental terasa di sana. Mulai lucky draw hingga pohon Ang Pao.
Para Golfer juga dapat menikmati suasana kemeriahan menyambut Imlek dengan sentuhan dekorasi khas Classic Shanghai seperti hiasan lampion, pita hingga kendaraan Chevrolet kuno. Tidak hanya itu, staff dan manajemen The Taman Dayu Club juga ikut ambil bagian dalam parayaan ini dengan mengenakan kostum yang terispirasi film China klasik “Shanghai Tan”.
General Manager, Johny Budiono mengatakan, aroma ini diinspirasi film mafia China tahun 1935. “Kami memang mengangkat tema yang berbeda menyambut imlek tahun ini. Karena kami terinspirasi dari film tentang mafia Shanghai pada abad 1935,“ katanya.
Gara-gara itu juga, Johny sampai harus dua kali berganti kostum. Yang pertama kostum rakyat kelas bawah dengan seragam hitam dan kaos putih, seperti Bruce Lee. Merasa kurang "China", Johny berganti kostum kedua, ala anggota mafia Shanghai. "Kalau ini baru oke," katanya.
Kemeriahan Imlek ternyata bukan hanya suasananya saja, beragam jenis makanan dipersiapkan khusus menyambut Imlek. Mulai dari hidangan pembuka Yu Sheng, sebagai perlambang kesuksesan dan keberuntungan Anda.
Adapula makanan pendamping (Tim Sum) yang akan melengkapi selera makan anda, sekaligus menampilkan Oriental music, Classic Chinese Dancer yang semuanya juga akan memberikan sentuhan romantis ala China di hari Valentine anda. Dan yang tak kalah menarik para pengunjung, yaitu kompetisi memindahkan kacang ijo dengan sumpit.
Untuk kali ini Overall Best Net Member dimenangkan oleh Nidya Metrya (Hcp 8) dan untuk Overall Best Gross dimenangkan oleh Andani (Hcp 3). Tema yang diusung di setiap turnamen cukup memikat, terbukti turnamen ini mendapat sambutan dari para member dan guestnya. Gong Xi Fat Choi 2559! (imn/ank)
Romantic in
Want to experience the beauty of
The tournament, which was held on Sunday (
Typical classic
General Manager, Johny Budiono, says, the aroma brought by the wardrobe, is truly inspired from 1935 Chinese mafia movie. He says, “We represent different theme in welcoming Chinese New Year (Imlek) this year. For the reason, we are inspired from 1935 Chinese mafia movie”.
Just because of the obligation, Johny has to change the costume twice. First, a costume of low-people class with black uniform and white shirt, imitated just like Bruce Lee. Feeling less “Chinese”, Johny shifts second clothes in style of
The Imlek excitement turns out not merely in the atmosphere; various of cuisines are special prepared for celebrating Imlek, such as, Yu Sheng appetizers, as a symbol of success and luck.
In addition, a supporting menu, Tim Sum, enriches the appetite. Performing Oriental Music and Classic Chinese Dancer, gives the touch of Chinese romantic style in your Valentine day. No less interesting for the visitors, is competition of moving green peanut with chopstick
For once, Overall Best Net Member is won by Nidya Metray (Hcp 8) and Overall Best Gross by Andanai (Hcp 3). Each tournament has different and attractive theme, proven by this tournament has enthusiasm response from its member and guest. Gong Xi Fat Choi 2559!
(imn/ank)
Melania Octavianti Asmono
Melihat sesuatu dari jauh, memang bisa terlihat berbeda. Ketimbang mendekat, atau bahkan masuk di dalamnya. Itu juga yang dialami Melania Octavianti Asmono atau Lennie pada The Taman Dayu Club.
"The Challenging place" yang dimaksud perempuan single kelahiran 12 Oktober 1976 di Surabaya ini, adalah berbagai kondisi karena dampak semburan lumpur Lapindo. Namun, dera itu yang justru memunculkan semangat Lennie untuk mendorong The Taman Dayu Club tetap eksis.
Sebagai institusi yang terletak di Pasuruan, mau tidak mau selama tiga tahun belakangan, The Taman Dayu Club berhadapan dengan persoalan kemacetan Jalan Raya Porong, Sidoarjo. Bukan sekali dua kali, muncul keluhan menyangkut hal itu.
"Di satu sisi ingin bermain golf, tapi di sisi lain ingin meeting setelah itu, dan semuanya jadi terkendala karena macet," kata Lennie. Menyerah? Tentu tidak. Keunikan lapangan golf The Taman Dayu Club meruntuhkan kelamnya efek lumpur Lapindo.
Performa lapangan golf di The Taman Dayu Club ini memang lain dari pada yang lain. Para golfer mengabaikan semua persoalan menyangkut lumpur Lapindo. "Lagi-lagi justru di situlah letak menantangnya," kata Sarjana Komunikasi Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran Surabaya ini.
Karena itulah, mantan Assistant Marketing Communications Manager di sebuah hotel di Jl. Tunjungan Surabaya ini bertekad untuk tetap mempertahankan performa The Taman Dayu Club, tanpa memperdulikan ruwetnya Jalan Raya Porong.
Bahkan, menjadi salah satu lembaga yang tumbuh besar di tengah kesulitan. "Meskipun punya cita-cita tinggi, saya tidak muluk lebih dahulu, yang pasti do my best untuk The Taman Dayu Club," kata mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Komunikasi di Surabaya ini. (imn)
------------------------------
Looking something from a distant point, could seem to be different than come closer or even go inside. It is something Melania Octavianti Asmono or Lennie has gone through to The Taman Dayu Club.
“Before joining, I considered The Taman Dayu Club as a daring place, The Challenging Place. As I join in, it’s more!”, says Lennie to commence the talk.
The
The institution, which is located in Pasuruan, The Taman Dayu Club invetiably has been dealing with the traffic issue at
“Still want to play golf after a meeting becomes an uneasy thing because of a traffic jam,” says Lennie. Giving up? Of course, not. The unique of The Taman Dayu Club breaks the dark of Lapindo mud’s impact.
The performance of The Taman Dayu Club golf course is definitely in a class by itself than others. The golfers neglect all issues related to Lapindo’s mud flow. “This is where the challenging aspects laid on”, explains the holder of Communication Science degree of Pembangunan Negeri University (UPN) Veteran,
In this respect, once was formerly Assistant Marketing Communications Manager of one hotel at Jalan Tunjungan,
Even, it is being an institution which has been growing in the middle of difficulty.” Though, I have a big dream, I don’t want to show high-sounding acts. Just do my best for The Taman Dayu Club,” says the former of Head of Communication Students Association in
V. Olivia Marhalim
Panggil saja perempuan ini, Liv! Karena sependek itulah panggilan perempuan bernama lengkap V.Olivia Marhalim ini. Single kelahiran Surabaya 17 Juli 1980 ini belum genap sebulan menjabat sebagai Sales Coordinator The Taman Dayu Club.
Meski tergolong hijau, Olivia memiliki pandangan yang jauh ke depan. "Saya melihat, The Taman Dayu Club memiliki elemen yang paling penting untuk maju dan berkembang, yakni kekompakan, tim di The Taman Dayu Club, solid sekali," kata lulusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Surabaya(STTS) ini.
Lantaran itu juga, Olovia meyakini, dirinya akan mampu bekerja dengan maksimal di tempat barunya. Tak heran bila nada optimisme selalu muncul dari setiap perbincangan dengan Olivia.
Lihat saja, bagaimana Olivia tetap meyakini, pasar The Taman Dayu Club berada di Surabaya. Seyakin efek lumpur Lapindo tidak lagi menjadi persoalan. "Surabaya tetap menjadi target kita, meski ada crowded di Porong, tapi bagi orang Surabaya, hal itu bukan persoalan," katanya.
Tidak hanya itu, Olivia menjelaskan, The Taman Dayu Club telah melebarkan sayap dengan bekerjasama dengan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Arahnya, adalah melebarkan pasar The Taman Dayu Club, tidak hanya di Jawa Timur, melainkan sampai ke Bali, bahkan lebih jauh lagi.
"Jadi jangan heran, bila nantinya banyak orang Bali atau turis-turis yang ada di Bali, justru memilih untuk bermain golf di The Taman Dayu Club, hanya The Taman Dayu Club yang bisa begini," katanya. Well, nice! (imn)
Just call her, Liv! It is her nick name, whose a complete name, is V.Olivia Marhalim. As a single-woman, who was born in
As a new comer, Olivia holds a visionary view. “I think The Taman Dayu Club has the essential element in growing forward and developing to the huge scale, which is a solid team. It is reflected on the team of The Taman Dayu Club,” says the graduate of Sekolah Tinggi Tekhnik Surabaya (STTS), majoring in Computer Technical.
On account of the purpose, Olivia is certain she is able to work in a maximum way. No wonder, sound of optimism always appears in her talk.
It can be looked that Olivia remains positive of The Taman Dayu Club market, which has been targeted in
Furthermore, Olivia explains that The Taman Dayu Club has been expanding in collaboration with one of
“So, don’t be surprised, if more Balinese people or tourists choose to play golf in The Taman Dayu Club. Only The Taman Dayu Club can make this happen,” she says. Well, nice!
Konsentrasi Pada Masa Pancaroba Rumput
by. J. Rolan B.N, Golf Course Superintendent
Mengurus rumput tidak bisa serampangan. Perlu keahlian tersendiri. Terutama, keahlian untuk memperhatikan cuaca yang menggelayut di atas padang golf. Begitu juga yang terjadi di The Taman Dayu Club. Karena cuaca juga yang akan dihadapi rumput.
Seperti juga manusia, rumput pun menghadapi masa-masa sulit saat pancaroba datang. Adaptasi rumput pada masa pancaroba, membuat rumput dalam kondisi yang lemah. Apalagi dengan tidak adanya sinar matahari yang merata dan dalam jangka waktu yang lama, membuat rumput tumbuh tidak sempurna.
Concentrate when Grass Transition Period is coming
by. J. Rolan B.N, Golf Course Superintendent
Nursing grass is not simple thing. It takes special treatment by special skill, particularly to observe weather stretching out on golf course. It is precisely same situation as The Taman Dayu Club dealing with when the transition period comes, which gives certain impact to the grass. “Throughout April-Juni, we will be facing the transition period from rain to dry season. It must be in a very big notion”, says J. Rolan B/N, Golf Course Superintendent
Just like human, grass also faces up to the difficult time when transition period is coming. Adaptation in this season creates unwell condition for the grass moreover; less distributed ultraviolet ray in a long term, paralyses the grass and makes imperfect grow.
If it is on, Rolan and his team’s duty to keep the grass stay strong. He says, “We do grass care program by observing more detail the density. Lesser densely the grass, worse for grass quality”. If it so, all important steps will be executed, starting giving fertilizer to another supplement.
As a golfer, grass density is a main aspect because it affects the ball sliding on the green grass surface. More densely the grass, smoother it will slide. Such condition is the goal for Rolan and his team always want to achieve.
Even so, Roland admits that he asks favor from The Taman Dayu Club golfer to maintain the grass. Turn the askew position of grass to normal point, which takes place sometimes around on ball base area. “Grass will be askew surrounding ball drop area. It requires golfer’s aid to return the grass position which is at the same time gives solidarity to another golfer behind”, says Roland.